Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 00:41:03【Resep Pembaca】188 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(422)
Artikel Terkait
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
Resep Populer
Rekomendasi

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat

CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

Stafsus: MBG

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan